Rabu, 18 Februari 2009

Tasawuf, Penentang dan Pendukungnya (Bagian 6)

TASAWUF DAN BAGIAN-BAGIANNYA
Tasawuf dalam garis besarnya terbagi dalam dua bagian :
1. Yang menyangkut pendidikan mental dan jiwa untuk mencapai keluhuran serta kesempurnaan budi pekerti, dan dalam istilah ahli sufi disebut ilmu mu’amalah
2. Yang berkaitan dengan latihan rohani, ibadah dan cinta kepada Tuhan untuk memperoleh ilham dan kasyaf batini.
Bagian pertama dari ajaran itu merupakan sumber inspirasi yang tak kunjung kering, bagi ilmu jiwa dan ilmu akhlaq. Bahkan tidak berlebih-lebihan bila dikatakan, bahwa golongan sufi adalah perintis jalan bagi kedua bidang tersebut.
Analisis yang demikian teliti dan cermat kepada nafsu dan ghorizah alias instink (naluri) manusia, serta ungkapan akan rahasia hati nurani dan jiwa merupakan hasil riset yang tidak ternilai harganya.
Adapun yang bertalian dengan ibadah, maka syarat pertamanya menguasai dan mendalami isi al-Qur’an dan as-Sunnah, dan bagian ini terbagi dalam empat tahap :
1. Tahap amaliah atau tahap tekun beribadah menunaikan kewajiban rutin, disamping kewajiban (Faroid), memperbanyak ibadah yang sunnah (nawafil) sejalan dengan hadis.
2. Tahap muraqobah dengan jalan mengawasi diri dari dorongan nafsu angkara dan menghiasinya dengan akhlaqul karimah untuk menyucikan hati.
3. Tahap mujahadah, melalui latihan yang berat (riyadhin-nafs) kekuatan ruh dimantapkan dan terus ditingkatkan. Sehingga terlepas dari belenggu yang mengikat dan bersih dari segala yang mengotorinya.
4. Tahap fana, dimana seorang sufi atau al-‘Arif Billah telah berhasil kepada tujuannya wushul dengan Dia dan jika itu sudah tercapai sampailah ia kepada istighroq yang merupakan puncak dari segala nikmat rohani, sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadits qudsi :“Allah SWT berfirman : AKU sediakan bagi hambah-hambahkKU yang sholeh apa yang tak pernah dilihat oleh mata, dan tak pernah didengar oleh telinga dan tak pernah terlintas oleh hati manusia”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar