Sabtu, 14 Maret 2009

Dimanakah Posisi Kita (Bagian 3)

PERINGKAT KETUJUH : AHLUL ITSAR

Mereka adalah orang-orang yang senantiasa mendahulukan kepentingan orang lain, bershodaqoh dan berlaku baik kepada manusia sesuai dengan kebutuhan dan kemaslahatan orang-orang yang dibantunya. Mereka adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya dalam berinfaq, mereka melakukannya diwaktu siang dan malam, pagi dan petang, diwaktu susah maupun sempit, disaat sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Mereka tidak pernah mengungkit pemberian mereka atau melakukan sesuatu yang dapat menghapuskannya.

Mereka adalah orang-orang yang bersabar disaat kaya, yaitu dengan tidak membelanjakannya pada kebanyakan perkara yang mubah, dan bersikap itsar disaat membutuhkan, yaitu dengan mengutamakan saudaranya dari dirinya sendiri.

Allah SWT berfirman :"Orang-orang yang menafkahkan hartanya dimalam dan disiang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala disisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati (Q.S. Al-Baqarah : 274)

Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakan (balasan) itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak. (Q.S. Al-Hadid : 11)

Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tuju bulir, pada tiap-tiap bulir seratur biji. Allah melipatgandakan ganjaran bagi siapa yang dia kehendaki. Dan Allah Maha luas karuniaNYA lagi Maha mengetahui (Q.S. Al-Baqarah : 261)

Kelompok ini termasuk orang-orang yang bersegera mengerjakan kebajikan, bersemangat mengerjakan amalan sunnah, meninggalkan yang makruh dan sebagian perbuatan halal demi menghindari perbuatan laghwun.


bersambung...

Jumat, 13 Maret 2009

Dimanakah Posisi Kita (Bagian 2)

PERINGKAT KELIMA : PARA PEMIMPIN YANG ADIL
Akibat yang muncul karena adanya para pemimpin yang adil antara lain :
1. Perjalanan manusia menjadi aman
2. Dunia menjadi tentram
3. Orang lemah mendapatkan pertolongan
4. Orang Dzalim akan terhina
5. Orang takut merasa aman
6. Hukum allah ditegakkan
7. Kerusakan dimusnahkan
8. Menyeruh yang ma'ruf dan mencegah yang munkar
9. Sunnah ditegakkan dan bid'ah dihancurkan
Untuk mereka mimbar-mimbar dari cahaya disebelah tangan kanan Ar-Rahman yang dipasang pada hari kiamat.
Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya orang-orang yang adil berada di atas mimbar-mimbar dari cahaya pada hari kiamaat disebelah kanan AR-Rahman dan kedua tanganNYA adalah kanan, Yaitu mereka yang adil dalam pemerintahannya, keluarganya dan jabatan yang diamanhkan kepada mereka. (HR. Muslim)
Mereka adalah salah satu dari 7 golongan yang akan mendapatkan naungan pada hari kiamat. Sebagaimana di dunia mereka menaungi rakyatnya, maka di akhirat Allahpun menaunginya dengan keadilan dan rahmatNYA.

PERINGKAT KEENAM : MUJAHIDIN (YANG BERJIHAD DI JALAN ALLAH)
Mereka adalah para tentara Allah yang menegakkan agamaNYA, menghancurkan musuh-musuhNYA dan menjaga kehormatan islam.
Mereka akan mendapatkan limpahan pahala dari setiap orang yang dilindunginya, dengan jihadnya maka orang-orang dapat beribadah dengan tenang.
Para mujahidin mendapatkan keutamaan yang tinggi ini disebabkan beratnya beban yang harus mereka pikul. Sungguh, saat mereka berjihad, banyak diantara mereka yang meninggalkan kesenangan dunia, harta mereka, istri dan anak-anak mereka. Medan jihad itu sendiri merupakan tempat sulit dan tidak mengenakkan, perjalanan yang meletihkan, diterpa dengan panas yang menyengat, dingin yang menggigil, ditambah dengan musuh yang menakutkan, kelebatan pedang, desingan peluru, cabikan dan tusukan tombak, dan masih banyak lagi suasana menegangkan, hingga medan ini hanya dihuni oleh mereka yang memiliki Azzam dan keimanan yang tinggi.
Dalam Al-Qur'an dan Sunnah banyak disebutkan tentang keutamaan dan keistimewaan mereka, terlebih mereka yang telah mencurahkan harta dan jiwa mereka hingga gugur saat melawan musuh-musuhnya. Allah menjanjikan bahwa mereka akan :
1. Mendapatkan 100 derajat di surga. jarak antara satu derajat dengan derajat lainnya seperti langit dan bumi,
2. Mereka akan dinikahkan dengan 72 bidadari,
3. Disematkan mahkota dari mutiara Yaquth,
4. Diselamatkan dari fitnah kubur,
5. Pahalanya terus mengalir sampai kiamat
6. Diampuni dosanya sejak tetesan darah pertama
7. Dapat memberikan syafa'at kepada 70 kerabatnya
8. Masuk surga tanpa dihisab.
Kedudukan orang yang berjihad lebih tinggi dari yang lainnya bahkan lebih tinggi dari orang yang memberikan jamuan minum jama'ah haji dan mengurus masjidil haram. Mereka lebih tinggi secara mutlak dari orang yang duduk dan tidak berangkat berjihad tanpa "Uzur.
Firman Allah SWT : "Yang demikian itu ialah karena mereka tidak ditimpa kahausan, kepayahan dan kelaparan pada jalan Allah, dan tidak pula menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpahkan suatu bencana kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang demikian itu suatu amal saleh. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik, dan mereka tiada menafkahkan suatu nafkah yang kecil dan tidak pula yang besar dan tidak melintasi suatu lembah, melainkan dituliskan suatu amal saleh pula, karena Allah akan memberi balasan kepada mereka dengan balasan yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan (Q.S. At-Taubah : 120)
bersambung...

Kamis, 12 Maret 2009

Dimanakah Posisi Kita

Rangkuman di bawah ini merupakan salah satu Ijtihad Ibnu Qayyim Al-Jauziah tentang tingkatan dan kedudukan manusia di akhirat. Dari tabel di bawah ini diharapkan kita dapat mengukur diri kita masing-masing untuk muhasabah, meningkatkan harapan kita kepada Allah agar dimasukkan kedalam kelompok yang berbahagia, dengan memacu amal soleh kita di dunia.

Peringkat Pertama : 'Ulul 'Azmi
Peringkat tertinggi di akhirat yaitu peringkat risalah. Mereka adalah para Nabi dan Rasul. Dengan perantaraan tangan mereka kebaikan di dunia dan akhirat ini terwujud, sehingga Allah disembah dan ditaati. Yang tertinggi dari mereka adalah 'Ulul 'Azmi, yaitu Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad SAW.
Allah Berfirman : "Dia telah mensyariatkan kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkanNYA kepada Nuh dan apa yang telah kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa (Q.S. Asy-Syura : 13) Kelima Rasul di atas adalah penghuni lapisan paling atas dan syafa'at berputar pada mereka hingga mereka menyerahkannya kepada penutup para rasul dan rasul paling mulia yaitu Rasulullah Muhammad SAW.

Peringkat Kedua : Nabi dan Rasul
Yaitu para Rasul dan Nabi yang berjumlah 25 orang yang disebutkan dalam Al-Qur'an selain para 'Ulul 'Azmi. Mereka adalah Adam, Idris, Hud, Luth, Shalih, Isma'il, Ishaq, Ya'qub, Yusuf, Dzulkifli, Ilyas, Ilyasa', Daud, Sulaiman, Zakaria dan Yahya. Tingkatan mereka sesuai dengan peringkat dan keutamaan mereka masing-masing.

Peringkat Ketiga : Para Nabi yang tidak tercantum dalam Al-Qur'an
Merkea tidak diutus kepada umatnya masing-masing, namun mereka memilki Nubuwwah (Kenabian) dan tidak memilki risalah. Allah mengistimewakan mereka dengan memberikan wahyu dan mengutus para malaikatNYA kepada mereka. Jumlah mereka mencapai 100-an ribu.

Peringkat Keempat : Pewaris Para Rasul dan Pengganti Mereka diMasing-Masing Umatnya.
Merekalah yang menegakkan kembali ajaran para Rasul, dalam ilmu dan amal, dan mengajak manusia kepada Allah sesuai dengan petunjuk dan manhaj syariatNYA. Inilah peringkat terbaik setelah peringkat para Nabi dan Rasul. Itulah peringkat Shiddiqiyah. Allah berfirman :"Dan barang siapa menaati Allah dan RasulNYA, mereka itu bersama dengan orang-orang yang dianugrahi nikmat oleh Allah, yaitu : Nabi-nabi, para Shiddiqin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shalih. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (Q.S. An-Nisa : 69)
Pada ayat di atas, peringkat Shiddiqiyah disandingkan dengan peringkat nubuwwah. Shiddiqiyah adalah 'ulama rabbani yang memiliki ilmu mendalam, menjadi mediator antara Rasul dan umatnya, mereka adalah pengganti Rasul, Wali Rasul, partai Rasul, orang-orang pilihan Rasul, penjaga Rasul dan kelompok yang dijamin selalu berada dalam kebenaran. Penentang dan penolak ajakan mereka tidak akan dapat memadharatkan mereka sedikitpun hingga datang keputusan Allah kepada mereka (Siapa lagi jika bukan para sahabatnya yang mulia)
Bersambung...

Selasa, 10 Maret 2009

Ketakutan & Keinginan

Kehidupan manusia apabila tidak sedang mengejar (keinginan),
niscaya sedang dikejar-kejar (ketakutan).
Keinginan dan ketakutanlah yang mendorong manusia berlari
mengejar dan dikejar dalam kehidupan.
Sungguh manusia adalah pelarian dan menjadi buronan
dari keinginan dan ketakuatannya sendiri
kecuali orang-orang beriman.

Senin, 09 Maret 2009

ISTIQAMAH (KONSISTEN)

Keteguhan dan kelurusan paku,

Menjadi 'Ibrah (pelajaran) bagi manusia

Kian banyak dipukul kepalanya

Semakin besar keteguhannya



Sabar dan Sukses

keduanya adalah kawan lama

Dengan sabar, kemenangan akan tiba



Kesabaran, Ketabahan dan Istiqamah adalah jalan orang-orang besar dan sukses di dunia. Kesabaran dan ketabahan yang menjadi salah satu keutamaan manusia mulia, terkadang praktiknya disalah pahami. Akhirnya, orang yang salah mengartikan kesabaran dan ketabahan itu cenderung berperangai buruk. Ia menjadi malas, pasif, pasrah pada takdir, dan mau hidup dibawah tekanan segala bentuk kezaliman.



Barangkali ada yang berpendapat bahwa Istiqamah harus ditempatkan sebagai faktor kedua bagi sebuah keberhasilan (setelah kerja dan usaha). Padahal tidaklah demikian maksudnya. Sejatinya seluruh faktor keberhasilan memiliki keterkaitan.



Sebagai contoh tidak sedikit orang mempunyai jiwa kerja dan usaha, manakala mereka menghadapi berbagai kesulitan dan cobaan, mereka malah mundur. Itulah sebabnya mengapa Istiqamah (konsisten) mesti dinilai sebagai penyeimbang antara kerja dan usaha serta sebagai motivator bagi kelangsungan kerja dan usaha.

ISTIQAMAH (KONSISTEN)

Keteguhan dan kelurusan paku,
Menjadi 'Ibrah (pelajaran) bagi manusia
Kian banyak dipukul kepalanya
Semakin besar keteguhannya

Sabar dan Sukses
keduanya adalah kawan lama
Dengan sabar, kemenangan akan tiba

Kesabaran, Ketabahan dan Istiqamah adalah jalan orang-orang besar dan sukses di dunia. Kesabaran dan ketabahan yang menjadi salah satu keutamaan manusia mulia, terkadang praktiknya disalah pahami. Akhirnya, orang yang salah mengartikan kesabaran dan ketabahan itu cenderung berperangai buruk. Ia menjadi malas, pasif, pasrah pada takdir, dan mau hidup dibawah tekanan segala bentuk kezaliman.

Barangkali ada yang berpendapat bahwa Istiqamah harus ditempatkan sebagai faktor kedua bagi sebuah keberhasilan (setelah kerja dan usaha). Padahal tidaklah demikian maksudnya. Sejatinya seluruh faktor keberhasilan memiliki keterkaitan.

Sebagai contoh tidak sedikit orang mempunyai jiwa kerja dan usaha, manakala mereka menghadapi berbagai kesulitan dan cobaan, mereka malah mundur. Itulah sebabnya mengapa Istiqamah (konsisten) mesti dinilai sebagai penyeimbang antara kerja dan usaha serta sebagai motivator bagi kelangsungan kerja dan usaha.

Minggu, 08 Maret 2009

Bukti Cinta Hamba Kepada Allah

Rasulullah saw bersabda : "Siapa saja mencintai pertemuan dengan Allah, maka pasti Allah juga mencintai pertemuan dengannya". (HR. Bukhari Muslim)

Banyak bersujud adalah perangai paling disukai oleh Allah untuk dimiliki oleh seorang hamba.

Abu BAkar ra. berwasiat kepada 'Umar bin Khaththab : "Kebenaran itu berat, tetapi menyenangkan. Sebaliknya kebatilan itu ringan, tapi menyengsarakan.

Bukti lain cinta kepada Allah SWT adalah lidahnya terus berzikir mengingat Allah dan hatinya tak pernah sunyi mengingat Allah

Cintailah Allah karena nikmat yang Dia berikan kepadamu, dan cintailah Rasulullah karena Allah

Seorang murid bercerita : Sungguh aku telah merasakan manisnya bermunajat, siang dan malam aku terus membiasakan diri membaca Al-Qur'an. Sampai suatu saat kami menghenttikan kebiasaan membaca Al-Qur'an. Saat itu aku bermimpi mendengar seseorang berkata : "Jika kamu benar-benar bertekad untuk mencintaiKU, kenapa kamu berlaku kasar pada kitabKU? Kenapa tidak kamu renungkan saja teguran-teguran halusKU di dalamnya? Akupun sadar. Kuserap kecintaanku kepada Al-Qur'an direlung kalbu. Kualihkan membiasakan Al-Qur'an ke dalam sikap dan perilaku

Jumat, 06 Maret 2009

Diam


Diam
Diam adalah penyakit.
Udara dan air yang diam hanya akan menjadi sarang penyakit.
Diam adalah kemunduran dan kerugian
Setiap waktu dan kehidupan berlalu, sementara kita tidak melakukan apapun
Diam adalah kehancuran
Berdiam diri terhadap setiap kezaliman dan kemunkaran adalah kejahatan
Ketika segalanya didiamkan, maka segalanya merusak dan menghancurkan.
Hidup adalah gerak.
Kita dihidupkan untuk bergerak, berbuat dan melakukan banyak hal.
Diam-sejenak (perenungan) adalah kebaikan, namun diam-selamanya adalah kematian.