From: sawidji_kurniawan
To: pengusaha-muslim@yahoogroups.com
Sent: Thursday, February 19, 2009 8:18
Subject: [pengusaha-muslim] Tarbiyah wa tazkiyah
Assalamualaikum....,Bismillahirrohmanirrohim, Allahuma Sholli wa Salim alaih...Seorang guru wanita sedang bersemangat mengajarkan sesuatu kepadamurid-muridnya. Ia duduk menghadap murid-muridnya. Di tangan kirinyaada kapur, di tangan kanannya ada pemadam. Guru itu berkata, "Sayaada satu permainan... Caranya begini, ditangan kiri saya ada kapur,di tangan kanan ada pemadam. Jika saya angkat kapur ini, makaberserulah "Kapur!", jika saya angkat pemadam ini, maka katalah "Pemadam!"Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti. Guru berganti-gantianmengangkat antara kanan dan kiri tangannya, semakin lama semakincepat. Beberapa saat kemudian guru kembali berkata, "Baik sekarangperhatikan. Jika saya angkat kapur, maka sebutlah "Pemadam!", jikasaya angkat pemadam, maka katakanlah "Kapur!". Dan diulangkan sepertitadi, tentu saja murid-murid tadi keliru dan kikuk, dan sangat sukaruntuk mengubahnya. Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidaklagi kikuk. Selang beberapa saat, permainan berhenti.Sang guru tersenyum kepada murid-muridnya. "Murid-murid, begitulahkita umat Islam. Mulanya yang haq itu haq, yang bathil itu bathil.Kita begitu jelas membedakannya. Namun kemudian, musuh musuh kitamemaksakan kepada kita dengan berbagai cara, untuk menukarkansesuatu, dari yang haq menjadi bathil, dan sebaliknya. Pertama-tamamungkin akan sukar bagi kita menerima hal tersebut, tapi kerana terusdisosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka, akhirnyalambat laun kamu akan terbiasa dengan hal itu. Dan anda mulai dapatmengikutinya. Musuh-musuh kamu tidak pernah berhenti membalik danmenukar nilai dan etika."Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yang aneh,Zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal yanglumrah, tanpa rasa malu, sex sebelum nikah menjadi suatu kebiasaandan trend, hiburan yang asyik dan panjang sehingga melupakan yangwajib adalah biasa, materialistik kini menjadi suatu gaya hidup danlain lain." "Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa disadari, andasedikit demi sedikit menerimanya tanpa rasa ia satu kesalahan dankemaksiatan. Paham?" tanya Guru kepada murid-muridnya. "Pahambu guru...""Baik permainan kedua..." begitu Guru melanjutkan."Ibu Guru ada Qur'an, Ibu Guru akan letakkannya di tengah karpet. Sekaranganda berdiri di luar karpet. Permainannya adalah, bagaimana caranyamengambil Qur'an yang ada ditengah tanpa memijak karpet?"Murid-muridnya berpikir. Ada yang mencuba alternatif dengan tongkat, danlain-lain.Akhirnya Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan iaambil Qur'an. Ia memenuhi syarat, tidak menginjak karpet ."Murid-murid, begitulah ummat Islam dan musuh-musuhnya. ..Musuh-musuh Islam tidak akan menginjak-injak anda dengan terang-terang...Karena tentu anda akan menolaknya mentah-mentah. Orang biasapuntak akan rela kalau Islam dihina dihadapan mereka. Tapi mereka akanmenggulung anda perlahan-lahan dari pinggir, sehingga anda tidak sadar."Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibuat pondasi yangkuat. Begitulah Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yangkuat. Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalaudimulai dgn pondasinya dulu, tentu saja hiasan-hiasan dinding akandikeluarkan dulu, kursi dipindahkan dulu, Almari dibuang dulu satupersatu, baru rumah dihancurkan. ...""Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kita. Ia tidak akanmenghantam terang-terangan, tapi ia akan perlahan-lahan meletihkananda. Mulai dari perangai anda, cara hidup, pakaian dan lain-lain,sehingga meskipun anda muslim, tapi anda telah meninggalkan ajaranIslam dan mengikuti cara yang mereka... Dan itulah yang merekainginkan." "Ini semua adalah fenomena Ghazwul Fikri (PerangPemikiran). Dan inilah yang dijalankan oleh musuh musuh kita... ""Kenapa mereka tidak berani terang-terang menginjak-injak Ibu Guru?" tanyamurid- murid. "Sesungguhnya dahulu mereka terang-terang menyerang,misalnya Perang Salib, Perang Tartar, dan lain-lain. Tapi sekarangtidak lagi." "Begitulah Islam... Kalau diserang perlahan-lahan,mereka tidak akan sadar, akhirnya hancur. Tapi kalau diserangserentak terang-terangan, mereka akan bangkit serentak, baru merekaakan sadar"."Kalau begitu, kita selesaikan pelajaran kita kali ini, dan mari kitaberdoa dahulu sebelum pulang...." Matahari bersinar terik tatkalaanak-anak itu keluar meninggalkan tempat belajar mereka denganpikiran masing-masing di kepalanya...RENUNGILAH SAHABAT SEMUA..TOLONG SEBARKAN PADA SAUDARA2 ISLAM KITA..SEMOGA ALLAH MEMBERI TAUFIQ DANHIDAYAH PADA KITA DAN KELUARGA KITA... MARILAH KITA SAMA2 SADAR BAHAWAAGAMA, BANGSA DAN TANAH AIR KITA SEMAKIN TERANCAM!UMAT ISLAM SEMAKIN MUDAH DIBELI DENGAN UANG, DILALAIKAN DENGANKEINDAHAN DAN MEMUJA KESERAKAHAN HIDUP, HINGGA HILANG MARTABAT DAN HARGADIRI!!UNTUK ITU, MARILAH, KITA BETULKAN APA YG KITA MAMPU BERSAMA2..JANGANHANYA BILA SEGALANYA SUDAH TERJADI, SAMA SEPERTI SAUDARA KITA DINEGARA2 LAINNYA, BARU KESADARAN ITU TIMBUL, MUNGKIN MASIH BELUMTERLAMBAT TAPI KITA MASIH BISA INSYA ALLAH MEMPERBAIKINYA. MULAI DARIDIRI KITA, KELUARGA KITA, KERABAT, SAHABAT DAN ORANG-ORANGDISEKELILING KITAYA ALLAH, SATUKANLAH UMAT ISLAM.. AMIIINN...Sebagai umat Islam yang bertanggungjawab, tolonglah forwardkan e-mailini kepada sahabat2 Islam kita yang lain. Semoga yang baik dijadikanteladan dan yang buruk dijadikan peringatan..ALLAHU A,lam!!!!AlhamdulillahWassalam,
-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar